- Jasa Pembuatan Website
- Manajemen Sumber Daya Manusia
- Perkuliahan
Pengertian dan Langkah-langkah Model Pembelajaran Dooble-Loop Problem Solving (DLPS)
Siswa perlu didorong dengan menggunakan stimulus dalam penerapan model pembelajaran DLPS untuk bekerja pada dua loop pemecahan yang berbeda namun saling terkait (Huda, 2014:302). Dua loop yang dimaksud tersebut yaitu : 1) Loop solusi 1 ditunjukkan untuk mendeteksi penyebab masalah yang paling langsung dan kemudian merancang dan menerapkan solusi sementara; 2) Loop solusi 2 berusaha untuk menemukan penyebab yang parasnya lebih tinggi dan kemudian merancang dan mengimple-mentasikan solusi dari akar masalah.
Langkah- Langkah Model pembelajaran Dooble-Loop Problem Solving(DLPS)
- Mengidentifikasi masalah, tidak hanya gejalanya. Pada tahap ini, deteksi yang dilakukan mencakup segala sesuatu yang menjadi faktor dari masalah yang sedang dihadapi.
- Mendeteksi penyebab langsung, dan secara cepat menerapkan solusi sementara.Penyebab langsung ini lebih jelas, oleh karena itu mudah dideteksi dan dapat dicari solusinya untuk diterapkan secara cepat.
- Mengevaluasi keberhasilan dari solusi sementara.Pada tahap ini dilakukan evaluasi seberapa besar keefektifan dan tingkan keberhasilan dari solusi sementara yang sudah diterapkan.
- Memutuskan apakah analisis akar masalah diperlukan atau tidak.Pada tahap ini diputuskan untuk melakukan analisis akar masalah atau cukup sampai tahap ini, dengan mempertimbangkan hasil evaluasi yang dilakukan sebelumnya.
- Jika dibutuhkan, dilakukan deteksi terhadap penyebab masalah yang levelnya lebih tinggi. Penyebab yang dicari levelnya lebih tinggi dari penyebab yang telah ditemukan sebelumnya.
- Merancang solusi akar masalah. Solusi yang dirancang tentunya bukan solusi sementara lagi, namun solusi yang dapat menyelesaikan masalah hingga tuntas.
Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Dooble-Loop Problem Solving(DLPS)
- Kelebihan Model pembelajaran Dooble-Loop Problem Solving(DLPS)
- Dapat menambah wawasan tentang efektivitas penggunaan pembelajaran double loop problem solving untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
- Dapat lebih menciptakan suasana kelas yang menghargai (menghormati) nilai-nilai ilmiah dan termotivasi untuk terbiasa mengadakan penelitian sederhana yang bermanfaat bagi perbaikan dalam proses pembelajaran serta meningkatkan kemampuan guru itu sendiri.
- Kekurangan Model pembelajaran Dooble-Loop Problem Solving(DLPS)
- Tidak semua pelajaran dapat mengandung masalah / problem, yang justru harus dipecahkan. Akan tetapi memerlukan pengulangan dan latihan-latihan tertentu. Misalnya pada pelajaran agama, mengenai cara pelaksanaan shalat yang benar, cara berwudhu, dan lain-lain.
- Kesulitan mencari masalah yang tepat/sesuai dengan taraf perkembangan dan kemampuan siswa.
- Banyak menimbulkan resiko. Terutama bagi anak yang memiliki kemampuan kurang. Kemungkinan akan menyebabkan rasa frustasi dan ketegangan batin, dalam memecahkan masalah-masalah yang muskil dan mendasar dalam agama.
- Kesulitan dalam mengevaluasi secara tepat. Mengenai proses pemecahan masalah yang ditempuh siswa.
- Memerlukan waktu dan perencanaan yang matang.
Bagikan ini:
Pos terkait.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *
Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses .
Pengertian Model Pembelajaran Radec (Read, Answer, Discuss, Explain,…
Pengertian Model Pembelajaran Tari Bambu – Model pembelajaran…
Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Resume –…
Pengertian Model Environmental Learning – Model environmental learning…
Pengertian Model Pembelajaran Anchored Instruction – Joyce dan…
Pengertian Model Pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment,…
Editorial Team
Board of Reviewers
Focus and Scope
Publication Ethics
Author Guidelines
Online Submission
Journal Template
Visitors Counter
View Statistic
- Other Journals
- Announcements
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DOUBLE LOOP PROBLEM SOLVING (DLPS) TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Double Loop Problem Solving (DLPS) terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dan lebih baik dari pada kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional. Metode penelitian yang digunakan adalah q uasi eksperimen karena peneliti tidak mampu mengontrol variabel lain yang mempengaruhi penelitian saat memberi perlakuan dan pengukuran terhadap sampel. Desain yang digunakan yaitu Control Group Post Test Design dengan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dibandingkan setelah dilakukan treatment. Sampel diambil menggunakan total sampling , karena peneliti menggunakan seluruh populasi menjadi sampel penelitian. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) model pembelajaran DLPS berpengaruh terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa yang dilihat dari hasil uji one sample t-test ; (2) model pembelajaran DLPS lebih baik dari pada kemampuan pemecahan masalah siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional. Diharapkan bagi peneliti yang berniat melakukan penelitian ini lebih lanjut agar dapat menerapkan model pembelajaran DLPS dengan memodifikasi atau menggunakan media pada materi-materi yang lain baik di jenjang yang sama ataupun berbeda.
Afandi, M., Yatmin, & Soenarko, B. (2017). Pengaruh Model Double Loop Problem Solving (DLPS) Didukung Media Visual Terhadap Kemampuan Mengidentifikasi Jaring-Jaring Balok dan Kubus Pada Siswa Kelas IV SDN Sumberagung I Kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri. Unpublished Thesis.
Agus, S. (2010). Cooperatif Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Amam, A. (2017). Penilaian Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMP. TEOREMA, 2(1), 3941. https://doi.org/10.25157/.v2i1.765
Ariandi, Y. (2016). Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Berdasarkan Aktivitas Belajar Pada Model Pembelajaran PBL SMK Negeri 1 Warungasem. Jurnal unnes.
Averett, C., Ferraro, D., Tang, J., Erberber, E., Stearns, P., (ED), N. C. for E. S., & Westat, I. (2018). Trends in International Mathematics and Science Study (TIMSS). In National Center for Education Statistics.
Bahri, S. (2002). Psikologi Pendidikan.Jakarta: Rineka Cipta .
Cahyani, H., & Setyawati, R. W. (2016). Pentingnya Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Melalui PBL untuk Mempersiapkan Generasi Unggul Menghadapi MEA. PRISMA, Prosiding Seminar Nasional Matematika, 151160.
Fauzi, A. S., & Sugiharti, R. E. (2016). Hubungan Belajar Mandiri Dengan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika (Survei Di Sdn Sukaraya 03 Kecamatan Karang Bahagia Kabupaten Bekasi). Pedagogik, IV(1), 5159.
Firdaus, F. M. (2015). Pembelajaran Matematika Realistik Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Sekolah Dasar. Pedagogik, 3(1), 8088.
In Hi Abdullah. (2017). Berpikir Kritis Matematika. Jurnal Matematiaka dan Pendidikan Matematika, 2(1).
Istarani, & Ridwan, M. (2014). 50 Tipe Pembelajaran Kooperatif. Medan: Media Persada.
Kemendikbud. (2019). Capaian nilai UN.
Masad, dkk. (2016). Pengaruh Metode Pembelajaran Double Loop Problem Solving (DLPS) Terhadap Hasil Belajar IPS Kelas VIII SMP Negeri 3 Mataram Tahun Pelajaran 2015-2016. Jurnal, 14(2), 70-82.
Muhsin & Munandar, T. A. (2020). Model Pembelajaran Group Investigation untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa. Pedagogik: Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Pembelajaran Fakultas Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Aceh, 7(2), 179-188.
Rahayu, P., Hidata, M., & Pathoni, H. (2017). Penerapan Model Pembelajaran Double Loop Problem Solving (DLPS) Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Di Kelas X SMAN 13 Muaro Jambi. November, 19.
Septian, A. (2017). Penerapan Geogebra Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Suryakancana. Prisma, 6(2), 180191. https://doi.org/10.35194/jp.v6i2.212
Sudjana. (2005). Metode Statistika (cetakan 1). Bandung: Tarsito.
Sugiyono. (2017). Model Penelitian (cetakan 25). Bandung: Alfabeta.
Susanti, S., Zainuddin, Z., & Abidin, Z. (2018). Profil Pemecahan Masalah Persamaan Garis Lurus Siswa SMP Berdasarkan Jenis Kelamin. Beta Jurnal Tadris Matematika, 11(1), 6278. https://doi.org/10.20414/betajtm.v11i1.130
Umiyaroh & Handoyo. (2017). The Influence Of Double Loop Problem Solving Learning Models to Senior High School Learers Spatial Thinking Ability. International Interdisciplinary Journal of Scholarly Research (IIJSR), 3(1) , 12-19
Yani, M., Ikhsan,M., & Marwan. (2016). Proses Berpikir Siswa Sekolah Menengah Pertama dalam Memecahkan Masalah Matematika Berdasarkan Langkah-Langkah Polya Ditinjau dari Adversity Quotient. Jurnal Pendidikan Matematika, 10(1), 42-58.
- There are currently no refbacks.
IMAGES
VIDEO
COMMENTS
Dua loop yang dimaksud tersebut yaitu : 1) Loop solusi 1 ditunjukkan untuk mendeteksi penyebab masalah yang paling langsung dan kemudian merancang dan menerapkan solusi sementara; 2) Loop solusi 2 berusaha untuk menemukan penyebab yang parasnya lebih tinggi dan kemudian merancang dan mengimple-mentasikan solusi dari akar masalah.
Tujuan penulisan artikel ini diantaranya adalah 1) Menjelaskan hakikat model pembelajaran DLPS (Double Loop Problem Solving); 2) Menjelaskan langkah-langkah model pembelajaran DLPS...
Pengaruh Model Pembelajaran Double Loop Problem Solving (DLPS) Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matematika Pada Materi Persamaan Linear Satu Variabel Siswa Kelas VII MTs Ni’matul Aziz Tahun Pelajaran 2016/2017.
Model pembelajaran Double Loop Problem Solving (DLPS) adalah salah satu model pembelajaran yang mampu mengasah kemampuan berpikir siswa. Model DLPS merupakan model pembelajaran berbasis masalah yang berfokus pada pencarian penyebab permasalahan (Arum, 2017). Menurut Widiawati, Susongko & Widiyanto (2019) model pembelajaran DLPS adalah ...
mengimplementasikan model pembelajaran yang lebih efisien dan kreatif serta memfokuskan pada penyelesaian suatu problem. Model yang bisa menunjang kemampuan berpikir kritis siswa yakni menerapkan model pembelajaran Double Loop Solving atau model pemecahan masalah dua putaran. Sesuai hasil kajian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran double loop problem solving terhadap penalaran matematis siswa pada materi bangun ruang.
This study aims to determine the effect of the double loop problem solving model on students' problem solving abilities and critical thinking skills. The research method uses a quasi experiment with a nonequivalent control group research design. Data collection techniques using pretest and posttest.
Model Double Loop Problem Solving merupakan kreatifitas model dari pengembangan Problem Solving dengan tujuan untuk membuat gerak aktif siswa lebih bertambah lagi dengan pendekatan...
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Double Loop Problem Solving (DLPS) terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dan lebih baik dari pada kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional.
The steps of the double loop problem-solving model help students to better understand the problems and phenomena they encounter in the natural environment related to physics.